ENKRIPSI DATA CITRA UNTUK MODEL WARNA RGB DAN TRESHOLD MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CIPHER ENKRIPSI DATA CITRA UNTUK MODEL WARNA RGB DAN TRESHOLD MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CIPHER
Isi Artikel Utama
Abstrak
Dengan semakin maraknya kejahatan pada media digital terutama pada data citra atau media gambar, semakin mengganggu hak dan privasi setiap orang. Banyak sekali bentuk penyalahgunaan yang terjadi pada media digital ini melalui sarana internet seperti penjiplakan karya fotografer, pengakuan hak milik gambar, sampai dengan mengupload foto-foto privasi seseorang ke media internet. Salah satu cara untuk pengamanan data digital dalam bentuk gambar adalah dengan mengacak (enkripsi) gambar-gambar yang kita rasa sangat penting sehingga gambar tersebut tidak dapat lagi dimaknai oleh orang lain. Jika kita memerlukan data-data tersebut kita tinggal mengembalikannya (dekripsi) sehingga gambar enkripsi tersebut dapat kembali ke bentuk semula.
Algoritma Hill Cipher merupakan salah satu metode untuk mengacak sebuah data dengan cara penyandian dan perkalian matriks. Untuk penerapannya kedalam bentuk data citra diperlukan ujicoba dengan membuat sebuah perangkat lunak yang kemudian akan dianalisa hasilnya kedalam beberapa model warna seperti RGB, Grayscale (Keabuan) dan Tresholding (Hitam Putih). Dari hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai input matriks dari Algoritma Hill Cipher, maka hasil enkripsi citra yang didapatkan akan semakin maksimal atau dengan kata lain semakin tidak dapat dimengerti bentuk visualnya oleh manusia. Kemudian Algoritma Hill Cipher tidak dapat diterapkan pada model warna threshold (hitam putih) dikarenakan perkalian matriks yang didapatkan tidak mempunyai nilai kisaran yang beragam.